Gembalakan Sapi, Tewas Disambar Petir

Hujan disertai petir membuat celaka Suparno (45), petani asal Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban. Saat menggembalakan sapi di sawah, dia ambruk dengan tubuh gosong karena disambar petir, Sabtu (14/1).
Korban ditemukan sudah tidak bernyawa, tergeletak di saluran irigasi persawahan. Peristiwa tragis itu berawal saat korban berangkat ke sawah sejak pagi hari. Seperti biasanya, Suparno juga membawa sapi untuk digembalakan. Dia akan pulang ketika hari mulai petang. Apalagi jarak antara rumahnya dengan sawah hanya beberapa kilometer.
Ketika korban masih berada di area persawahan, sekitar pukul 15.30 WIB, hujan tumpah dari langit. Guyurannya sangat deras. Sesekali kilat merobek angkasa, disusul petir membahana. Nah, sambaran petir itulah mengenai tubuh korban hingga terpental masuk saluran irigasi.
"Saat korban tersambar petir, diketahui saksi bernama Darmanto. Saat itu, saksi sedang mencari rumput tak jauh dari korban. Pencari rumput itu kemudian mendekati korban yang tertelungkup di selokan," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Tuban, AKP Elis Suendayati, seperti dikutip Berita Jatim.
Darmanto yang seorang diri lantas berteriak meminta tolong. Hingga warga berdatangan ke lokasi kejadian. Akibat sambaran petir itu, Suparno mengalami luka bakar serius. Bahkan baju yang dipakai korban kondisinya juga robek-robek.
"Korban mengalami luka bakar pada bagian perut, dada, kaki dan paha sebelah kiri. Warga yang datang kemudian mengevakuasi korban," papar Elis.
Warga langsung melaporkan kejadian tewasnya petani tersebut ke polisi. Korps berseragam cokelat yang datang ke lokasi melakukan identifikasi dan olah TKP (tempat kejadian perkara).
"Berdasarkan visum luar, korban meninggal karena tersambar petir. Tubuhnya banyak yang gosong," kata Elis menegaskan.