Longsor dan Sambaran Petir Menghantui Bangli
Hujan deras sporadis
yang terjadi belakangan ini harus diwaspadai mengingat topografi Kabupaten
Bangli yang berbukit dan tekstur tanah labil.
Mendung yang kemudian
disusul hujan lebat yang turun secara fluktuatif belakangan ini, mengundang
kekhawatiran. Pasalnya, hujan lebat berpotensi menyebabkan terjadinya beberapa
kebencanaan. Yang dominan bencana tanah longsor. Hal itu mengingat tofografi
wilayah Kabupaten Bangli yang dominan berbukit dengan tekstur tanah yang
gembur, labil dan sangat gampang tergerus air hujan.
Selain bencana rawan
longsor, bencana sambaran petir juga termasuk
ancaman bahaya yang dimintai diwaspadai warga Bangli. Kasi Kadaruratan
dan Logisitik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli I Ketut Agus
Sutapa, menyampaikan peringatan tersebut. “Karena sebelumnya sudah ada beberapa
kejadian korban sambaran petir dan juga angin nglinus saat hujan lebat,” papar
Agus Sutapa, seizin Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) I Wayan
Karmawan.
Agus Sutapa kemudian
mengingatkan beberapa peristiwa sambaranpetir yang terjadi beberapa tahun lalu. Di antaranya di Desa Apuan Susut, di tengah persawahan di
Desa/KecamatanTembuku. Juga di Dusun Manuk, Desa Demulih Kecamatan Susut. “Ada
sampai korban jiwa, cedera yang berujung cacat permanen,” ungkap Agus Sutapa.
Karena alasan
keselamatan itulah, intinya BPPD meminta warga waspada, mengingat mendung
disertai hujan lebat turun belakangan ini di beberapa wilayah
Bangli. Dikatakan semua potensial menimbulkan bencana, kendati hujan tidak
turun beruntun. “Siapa tahu karena dilihat kondisi geografisnya kita di Bangli
rawan bencana tersebut,” ujarnya.
Data dari BPPD ada
sejumlah kawasan rawan longsor dan bencana terkait lain yang berhubungan cuaca
dan hujan lebat. Di antaranya di Kecamatan Kintamani, yang rawan longsor (termasuk pohon tumbang),
adalah jalur Kintamani-Singaraja dan jalur Kintamani-Suter, tembus Besakih di
Desa Rendang/Kecamatan Rendang (Karangasem). Termasuk di pedalaman jalur Bayung
Gede-Belancan. Sedang di Kecamatan Tembuku, dari Bangli, Tembuku hingga tembus
ke Nongan (Karangasem) longsornya tebing kiri kanan jalan merupakan ancaman
bencana yang mendominasi. Disusul ancaman bahaya akibat pohon tumbang juga
mengintai.
Ancaman yang sama,
pada wilayah Kecamatan Susut dan Bangli. “Hindari aktivitas di lokasi rawan
bencana, kalau hujan lebat atau gejala lainnya,” kata Agus Sutapa. Dikatakan Agus Sutapa, BPBD
Bangli juga sudah menyediakan peralatan, termasuk personel, jika sewaktu-waktu
terjadi bencana alam. “Karena tugas dan kewajiban kami semua siap,” tegas Agus Sutapa.
Dia menyebut beberapa
peralatan pendukung penanggulangan bencana. Peralatan tersebut di antaranya loader (alat berat), mobil damkar,
perkakas lain seperti kapak, chain saw
(gergaji mesin) serta yang lainnya. “ Kami berharap jangan sampai terjadi
bencana,” kata Agus Sutapa.