Petir Nyasar Anggota TNI

Tragis memang yang dialami Kopda Rens Gulue, anggota TNI AD yang bertugas di Batalion Infanteri 900/Raider, Kompi Senapan (kipan C) Jembrana, Bali. Ia tewas disambar petir, pada Rabu (19/11) saat sedang mengisi bensin eceran di Dusun Berawah, Mendoyo Kabupaten, Kabupaten Jembrana. Entah dari mana datangnya petir. Tidak ada hujan tidak juga mendung, namun tiba-tiba petir menyambar prajurit asal NTT ini hingga tubuhnya hangus.
Informasi yang didapat, korban usai datang dari Denpasar mengantar adiknya terbang ke NTT. Sepulangnya dari Bandara Ngurah Rai, sekitar pukul 14.30 WITA, dia bermaksud untuk latihan menyetir mobil sewaan (rentcar). Saat sedang latihan, tiba-tiba bensin habis. Prajurit ini pergi membeli bensin eceran dengan meminjam kendaraan warga yang nangkring di lokasi Delod Berawah, Mendoyo. "Korban datang bawa tiga botol bensin, saat mengisi bensin itulah tiba-tiba ada kilat petir dan menyambar bapak itu. Saya dekati sudah hangus badannya," terang Muklasin, salah seorang warga yang melihat persis bagaimana korban disambar petir di lokasi.
Muklasin menambahkan, saat dibawa ke rumah sakit korban masih hidup dan mengerang kesakitan. "Saat kita bawa ke rumah sakit, bapak itu masih teriak-teriak. Dia meninggal belum sampai di rumah sakit, masih di perjalanan," ujarnya.
Sementara sopir rentcar tersebut menurut saksi juga terkena imbas sambaran petir dan sempat tidak sadarkan diri. Saat kejadian tersebut, menurut saksi, korban berpakaian preman dengan mengenakan celana jeans panjang, baju kaos warna biru serta mengenakan jaket loreng, namun dikenakan terbalik. Pada baju serta celana korban juga nampak banyak robek karena luka bakar. Akibat sambaran petir badan korban mengalami luka bakar cukup serius.
Kepala Desa Delod Beraweh, Made Rentana, petir yang menyambar tiba-tiba itu berimbas pada salah seorang penjual bensin eceran bernama Artana. Dia sempat tumbang lantaran kaget dengan suara petir yang keras di siang bolong itu.
"Lokasi korban tersambar petir tidak jauh dengan lokasi dia beli bensin. Bahkan penjual bensin juga sempat ambruk karena keras suara petir," ucap Rentana.